Tips Wisata Pulau Derawan

on Selasa, 04 Desember 2012
Setelah 2 postingan saya menceritakan mengenai pengalaman proyek saya, kali ini saya akan menceritakan mengenai pengalaman saya ke Derawan. Saya sebenarnya ada proyek ke daerah Berau, Kalimantan Timur sekitar 2 bulan lalu, dan waktu itu saya sebagai koordinator lapangan. kemudian ada sesi wisata ke Derawan bersama tim. karena saya yang ngurusin ini itu di Derawan sana, jadi saya mengetahui tips dan trik untuk berlibur murah di pulau surga tersebut.
Beautiful Derawan

Pertama, untuk mencapai Pulau Derawan, anda harus mencapai Pulau Kalimantan dooong yaa.. naah buat yang domisili di Pulau Jawa, silakan untuk melakukan penerbangan ke Balikpapan (Bandara Sepinggan). Kalau tiket penerbangan dari Yogyakarta ke Balikpapan sih sekitar 600ribu lebih. Dari Balikpapan, anda masih harus terbang ke Bandara Kalimarau (Berau) sekitar 45 menit, harga tiketnya cukup mahal berkisar antara 400ribu hingga 600ribu lebih. cukup mahal ya padahal masih satu provinsi :/

Nah dari Bandara Kalimarau tersebut anda bisa menyewa mobil, pada waktu itu saya menyewa mobil bermerk Avanza beserta sopirnya ke daerah Tanjung Batu. Harga sewa mobil plus sopirnya adalah 350ribu (jika anda ingin mengetahui sewa mobil ya rekomended di sana,silakan hubungi saya :)). di daerah Tanjung Batu ini terdapat pelabuhan untuk menyebrang ke Pulau Derawan ini. perjalanan dari Bandara ke pelabuhan ini sekitar 2 jam.

Tips aja nih, mending sebelum menyebrang, anda sekalian makan dulu di tempat makan Cafe Pantai yang berada di Pelabuhan. makanannya sih seafood, rumah makannya ga terlalu mewah,tapi enak dan lumayan murah. kami ber-10 mengeluarkan uang 250ribu untuk makan pagi. jadi seorang cuma 25 ribu. lumayan murah untuk di Kalimantan dan di daerah pelabuhan.

untuk menyebrang ke Pulau Derawan anda harus memakai boat. untuk mencari boat, anda tinggal nanya aja ke orang sekitar pelabuhan, nanti dikenalkan sama yang punya boat.  boat yang saya pakai adalah 2 boat dengan kapasitas 8 dan 6 kursi. dari hasil nego saya mengeluarkan uang 900ribu untuk 10 orang PP dari pelabuhan ke Pulau Derawan. harga yang cukup murah menurut saya, karena untuk 1 orang hanya mengeluarkan 90 ribu PP. oiya biasanya orang yang punya boat ini sudah bekerja sama dengan salah satu cottage yang ada di Pulau.
Boat yang berada di pelabuhan

perjalanan dari pelabuhan ke pulau,menghabiskan waktu 45 menit. hati-hatilah yang mabuk laut, karena gelombang cukup tinggi sehingga boat dapat terombang ambing, kemudian waktunya cukup lama. jadi para mabokers, sabar ya..ato minum antimo sebelum melakukan perjalanan boat ini.

Salah satu cottage yang berada di Pulau Derawan
Sesampainya di Pulau Derawan, kita akan disambut dengan pulau yang berpasir putih, air jernih, terlihat terumbu karang dari permukaan air laut... aaah sungguh indaaah.. di pulau ini terlihat beberapa cottage yang isinya terdapat cafe dan tempat menginap. Boat kami berhenti di salah satu cottage (yang tentunya sudah memiliki hubungan kerjasama dengan si sopir boat).

di cottage tersebut kami ambil wisata banana boat dan menyewa alat snorkling lengkap (kacamata,snorkle,kaki katak,dan pelampung). Tenang aja bagi yang ga bisa berenang, ada pelampung kok, jadi anda masih bisa menikmati keindahan bawah laut Derawan.
Banana Boat

Sewaktu banana boat, kami ber-10 dibagi 2 rombongan , jadi 5 orang naik terlebih dahulu,5 orang lainnya belakangan. harga banana boat adalah 400 ribu, jadi jika anda sekalian hanya 1 kali banana boat, cuma 200 ribu (bisa 4-6 orang). harga alat snorkling lengkap adalah 400 ribu/10 orang. jika anda mau sewa baju renang, cuma 50ribu aja. oiya, alat snorkling ini disewa buat seharian loooh!!! ampe puasss!!!
Snorkling time :)

Kemudian untuk makan siang,kami makan di cottage dengan harga 450 ribu untuk 10 orang. mahal banget kan?!

berikut tips-tips lainnya:
  • jangan lupa memakai sunblock karena mataharinya sukses menghitamkan kulit :)
  • snorkling pada saat pagi-pagi atau sore hari karena air laut surut
  • terdapat juga wisata liat penyu yang bertelur ke daratan,tapi di pagi buta (saya ga sempet nginep waktu ke derawan)
  • kalo mau foto di bawah air,disarankan membawa kamera sendiri,karena di pulau ini tidak ada fasilitas foto di bawah air
  • jika ingin menyewa kamar disini sekitar 400-600 ribu/kamar/malam
  • untuk souvenir, banyak ibu-ibu menjual kerajinan seperti gelang, cincin,gantungan kunci yang dibuat dari akar bahar,dan kayu lainnya. harga bisa ditawar 5-30ribu

hmm..sekian dulu tips wisata dari saya. sebenernya murah jika ga diitung harga tiket pesawatnya.heheh
semoga bermanfaat untuk menyusun anggaran dan rencana liburan anda sekalian..salam, CAW! :)

Perkiraan harga:
  •  Tiket pesawat Balikpapan- Berau +/- 600 ribu (1,2 juta PP)/orang
  • sewa mobil+sopir 350ribu/mobil
  • Sarapan dan makan siang 70 ribu/orang
  • Rental alat snorkling (pelampung,kaki katak,snorkler,kacamata) 40ribu/orang
  • speed boat 95ribu PP/orang
  • Banana boat 200ribu/unit (4-6 orang)
  • sewa kamar 400ribu/kamar
       

PROYEK Luwuk, Sulawesi Tengah


Wahai blog,
saya akan menceritakan mengenai pengalaman saya yang berada di pulau sebrang untuk melaksanakan proyek. Proyek ini adala proyek pertama bersama instansi pemerintah yang saya ambil selama saya kuliah di Teknik Geologi. saya mengambil proyek ini pada semester 7, tepatnya di Luwuk-Pagimana, Sulawesi Tengah pada tanggal 11 Oktober- 16 November 2011 (35 hari). Bayangin ya saya di lapangan 35 hari, ga ada sinyal kecuali T**komsel. akhirnya dengan beberapa persiapan yaitu packing barang sendiri, peralatan lapangan, dan persiapan tiket.
Sulawesi Tengah

Saya mengikuti proyek bersama 2 teman saya yang namanya mula dan madan, serta 2 dosen tercinta yaitu pak indra dan mbak deta. Jujur saja ini adalah kali pertama saya naik pesawat. Jadi senangnya minta ampun deh :p

pada kali itu kami memakai maskapai penerbangan swasta dari Yogyakarta ke Luwuk dengan terlebih dahulu transit di Surabaya dan Makassar. Kami berangkat dari kos pagi sekali abis solat subuh langsung caw ke bandara. Kemudian penerbangan dilangsungkan pada jam 06.30 WIB. Setelah 1,5 jam di pesawat, transit beberapa saat di Surabaya tanpa turun dari pesawat. mungkin untuk menurukan penumpang dengan tujuan kota tersebut. Lanjut deh penerbangan ke Makassar beberapa jam. Sampailah kami di Bandara Makassar, dan kami mampir ke bandara karena waktu transit kami cukup panjang. ah ternyata bandara Makassar sungguh mewah, beda banget sama bandara yang ada di Yogya, Jakarta, ataupun bandara lain yang pernah saya singgahi. bandaranya sungguh besar, kaca semua, dan mewah. Waktu transit itu diisi dengan foto-foto di hiasan perahu pinisi dan gambar-gambar menarik di sekitar bandara.
Foto di Bandara Makassar

Setelah transit, sekitar jam 14.00 WITA, kami naik pesawat untuk menuju Luwuk, sebuah kota kecil di Sulawesi Tengah. Sesampainya di Luwuk, kesan pertama yang saya dapatkan adalah, bandara yang cuma segede 15x15 meter ruang tunggunya, kemudian jauh banget sama bandara Makassar deh. ya iyalah, Luwuk kan kota kecil. Hari itu kami beristirahat di sebuah hotel alakadarnya di Luwuk. Sebenarnya Luwuk adalah kota kecil yang berada di tepi laut yang indah, airnya biru, tenang dan jernih. apalagi kalo pemandangannya diliat waktu malam hari..wiih indah deh..
Luwuk di malam hari (Sumber: google)

Besoknya, kami menuju ke basecamp kami yang sebenarnya yaitu di sebuah kabupaten Pagimana yang berada di Utara Kota Luwuk. Untuk mencapainya, kami memakai mobil selama 3 jam dan kondisi jalan yang ekstrim karena di kanan jalan tebing yang berisi singkapan dan sisi kiri adalah jurang,men!!! Kondisi jalan yang kayak gitu bikin mual abis ditambah panas yang hebat plus sinyal yang empot-empotan bikin emosi. hahahaha

Di tengah perjalanan kami sempat istirahat di suatu desa yaitu Desa Salodik yang berupa lembah di tengah bukit. Waktu beristirahat itu, saya melihat ibu-ibu memakai handphone. tapi dalam hati, saya bilang ngapain tu ibu pake handphone kalo ga ada sinyal. selidik punya selidik, setelah nanya ke pak supir, handphone tersebut hanya dipakai untuk memutar mp3.. ah ternyata,,,,hahaha

Ternyata Pagimana itu yaaa kalo dibilang kota ya ga, dibilang desa ya gimana yaaa,, SPBU aja ga ada, terminal ga ada, pokoknya kecil deh. Tapi jangan salah, orang sini baik-baik dan cantik-ganteng. hehehe. Di Pagimana kami tinggal di kantor kecamatan yang sudah dipakai. memang sih ga terlalu bagus, tapi tempatnya cukup enak dan luas untuk ditinggali selama 35 hari.

selama 35 hari tersebut, kami memiliki manajemen kerja yang baik (ini lebay). dalam seminggu kami sepakat ke lapangan 6 hari, 1 harinya dipakai untuk istirahat dan input data komputerisasi. Tiap pagi sebelum ke lapangan, jam 5 pagi mandi, solat, siap-siap, langsung caw ke tempat makan "Syuhada". Di sana kami makan pagi dan membungkus makan siang untuk di lapangan. yang paling joss di rumah makan ini adalah BEBAS makan kerupuk. pernah kami ber-6 menghabiskan 1 toples besar kerupuk.hehehe..

sebelum makan pagi,sebenarnya kami ke pasar ikan dekat situ untuk memilih ikan yang akan dimasak untuk makan malam kami nantinya. memang Sulawesi ini kaya akan keberagaman ikannya. saya pernah liat ikan sepanjang 2 meter, cumi yang besaaaar..ikan yang pernah saya makan dari mulai ikan baubara,ikan kue, ikan cakalang, dan masih banyak lagi. dijamin ikannya segar karena baru ditangkap. pokoknya ga ada yang bisa ngalahin ikan Sulawesi deh :) 

selanjutnya setelah makan pagi, kami ke lapangan, mungkin baru berangkat jam 07.30 WITA, belum perjalanan ke lokasi sekitar 1 jam. barulah kami melakukan pekerjaan kami yaitu mencatat koordinat STA, kondisi geomorfologi, litologinya, struktur dan tidak lupa pekerjaan utama kami adalah membuat MS. abis itu sekitar jam5 sore kami udah perjalanan menuju pulang. sesampainya ke basecamp, kami mandi,solat,nonton tv sebentar, baru makan malam ikan ato seafood yang segar.hehhe
Bukit Texas (panggilan khusus kami buat bukit ini), mirip banget kayak bukit teletubbies :p

Hebatnya ya,di desa ini di waktu malam sering sekali mati lampu, sehingga kami seusai makan malam tidak bisa langsung merekap pekerjaan kami ke laptop. alhasil kami tidur deh,kecewaaaa (padahal bohong).ahahaha

selama 35 hari, hal yang paling dahsyat yang pernah saya rasakan adalah, saya dan teman-teman harus masuk hutan untuk menemukan fosil Bellemnit, yaitu fosil yang umurnya lebih tua dari zaman dinosaurus hidup (Jurasic). itu nyari batu yang ada fosilnya sampe 2 jam sendiri. dan hampir menyerah deh nyarinya. terus parahnya kami semua kena lintah sebadan-badan.bener-bener hal yang baru pertama kali saya alamin dalam hidup ini. rasanya digigit lintah itu ga berasa,tapi berasa setelah disedot agak lama,kerasa gatel. gatelnya ga nanggung-nanggung. seharian boooi..wkwkw

Kelebihan Pagimana ini adalah hasil perkebunan buah-buahan yang banyak dan enak sekali..beda banget deh rasanya sama buah yang ada di Jawa (ini beneran deh, ga lebay). banyak banget pisang,alpukat, dukuh,dll. kami makan buah tiap hari sampe kenyaaang.. kalo beli alpokat itu yang parah,alpokatnya kan ga terlalu banyak,jadi kalo nemu penjual,kami borong,terus makannya pake rebutan dan sembunyi-sembunyian.heheh

Di daerah ini juga bebas berkeliaran sapi. Heran deh sapi banyak tapi dibiarin gitu. kayaknya ga takut ilang gtu deh. tapi sapinya special, sapinya ada korengnya!!!ini asli bro.. tiap sapi ada korengnya, sampe di rumah makan ada oseng daging sapi, saya ga mau makan. malah kebayang koreng..hahah

selanjutnya, di daerah ini yang namanya becak tuh pake mesin biasa disebut BENTOR, terus ada speaker plus lampu warna-warni. biasanya musik yang diputer itu lagu SuJu-bonamana..hahahah..gaul abiss!!!

Tapi 35 hari terasa cepat dan, hmm,,waktu mau ninggalin kota ini sedih banget karena orang-orangnya asik, terutama bapak Sopir kami yang baik hati. Tapi apa daya, ada rasa kangen sama Daerah Istimewa. Karena pada tanggal kami pulang tidak ada pesawat dari bandara luwuk (maklum bandara kecil, keberangkatan pesawat yang cuma sekali sehari pun bisa berubah), kami mengejar pesawat ke Palu. Perjalanan Luwuk-Palu adalah 14 jam. bayangin naik mobil 14 jam booo!!! kami melewati jalan yang menyeramkan, berkelok, berpasir, dan melewati kota Poso yang penuh konflik. padahal Poso kotanya bagus, tapi diceritain tentang konflik, jadi serem sendiri :(

Besoknya kami terbang dari Palu-Yogya, dan transit di Jakarta, dengan waktu transit 4 jam.untuk mengisi waktu luang, kami lomba isi TTS. pokoknya semenjak Proyek ini, saya jadi hobi isi TTS. :)

sesampainya kami di Jogja, saya tak berhenti tersenyum. Rasanya saya sudah sampai di rumah..dan saya sudah mengantongi HR (tujuan utama ikut proyek)..heheh

di postingan selanjutnya saya akan menceritakan mengenai keikutsertaan saya di proyek lainnya..CAWWW!!! :)